TRIMAKASIH SEKALI BAGI YANG SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG SAYA INI,DAN MOHON MA'AF SEKALI KARENA ADA SEBAGIAN ARTIKEL YANG SAYA BACA DARI BERBAGAI SUMBER SAYA COPAS DI BLOG SAYA INI,DAN BUKAN MAKSUD SAYA UNTUK MEMBAJAK ARTIKEL-ARTIKET DARI PARA NARA SUMBER...SAYA HANYA INGIN MENYIMPAN NYA UNTUK TUJUAN BELAJAR&KEBAIKAN..

Selasa, 20 Maret 2012

Shohibul Faroji.....

Al-Mursyid
Lahir
Shohibul Faroji
13 Juni 1977
,Banyuwangi Jawa Timur (Indonesia)
Tempat tinggal
Indonesia
Nama panggilan
Abuya Faroji
Pekerjaan
Ulama, Mufassir, Ushuliyyin, Faqih, Mursyid
Dikenal karena
Al-Mursyid
Gelar
Asy-Syaikh
Pendahulu
Syaikh Bahruddin Azmatkhan (Mursyid Sebelumnya)
Pengganti
Shohibul Faroji Azmatkhan
Agama
Islam Sunni
Anak
Muhammad Asaddu Hubbal lillah (Hubbi Azmatkhan)
Ali Al-Haqqu Mirrabbik (Haqqi Azmatkhan)

Syekh Sayyid Hafiz Shohibul Faroji Azmatkhan Ba'alawi (bernama lengkap Shohibul Faroji Azmatkhan Ba'alawi Al-Husaini ibn Muhammad Mishbah ibn Bahruddin Azmatkhan; (Bahasa Arab: الشيخ السيد صاحب الفرج عظمت خان باعلوي الحسيني)‎ ; lahir di Banyuwangi 25 Jumadil Akhir 1397 H/ 13 Juni 1977 M) adalah tokoh sufi dan ulama sunni yang berasal dari Indonesia ......


Kelahiran dan silsilah
Syekh Shohibul Faroji Azmatkhan melalui ayahnya adalah keturunan Sayyid Ja'far ShadiqSunan Kudus, dan melalui ibunya adalah keturunan Sayyid Abdul Hamid Ba'abud KharbasyaniPangeran Diponegoro.
Gelar Azmatkhan diberikan [2] karena ia keturunan dari Sayyid Abdul Malik Azmatkhan, yaitu seorang sayyid yang lahir di TarimHadramaut, dan kemudian menjadi raja di India. Sayyid Abdul Malik Azmatkhan adalah leluhur Walisongo.


Masa muda
Dalam usia 7 tahun, Shohibul Faroji belajar dari kakeknya yang mursyid Tarekat Walisongo, yaitu Syekh Bahruddin Azmatkhan. Ia dapat menghafal Al-Qur'an 30 Juz dalam usia 14 tahun. Kemudian ia melanjutkan menghafal Al-Qur'an 30 Juz kepada para guru bersanad yaitu Asy-Syaikh KH. 'Adlan 'Ali Azmatkhan (pendiri Pesantren Walisongo, Cukir, Tebuireng, Jombang, Jawa Timur) dan Asy-Syaikh KH. Yusuf Masyhar (pendiri Pesantren Madrasatul Qur'an, Tebuireng, Jombang, Jawa Timur).
Ia juga menghafal kitab hadits Arba'un An-Nawawiyyah dan kitab hadits Riyadus Shalihin di bawah bimbingan Asy-Syaikh Bahruddin Azmatkhan. Selain itu ia juga memperdalam Ushul Fiqih, Fiqih Muqaranah, Ushul Hadits, Kitab-kitab tasawwuf, tafsir Al-Qur'an dan Kitab-Kitab Nasab.


Karya
Syekh Shohibul Faroji juga merupakan mufti dan faqih di PT. Islamic Mint Nusantara. Tugasnya adalah mengeluarkan fatwa. Ia mengeluarkan fatwa tentang Fatwa Berat dan Kadar Dinar Islam.[3] PT. Islamic Mint Nusantara adalah sebuah perusahaan yang mencetak koin dinar dan dirham di Indonesia, dengan tujuan agar masyarakat menggunakan dinar dirham tersebut sebagai alat tukar.[4]
Syekh Shohibul Faroji juga aktif di beberapa organisasi, seperti di Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama pada Majelis Ulama Indonesia,[5]Nahdlatul Ulama, dan Masyarakat Ekonomi Syari'ah (MES).[6]
Syaikh Shohibul Faroji Azmatkhan telah menulis berbagai karya di bidang tauhid, TafsirHadisFiqihUshul Fiqih, dan Tasawuf. Daftar karyanya antara lain:
  1. Panduan Menuju Pencerahan Ruhani
  2. Tafsir Ma'rifatullah,
  3. Tafsir Liqa' Allah.
  4. Tafsir Mahabbatullah, volume 1-114
  5. Tafsir Amar Ma'ruf Nahi Munkar
  6. Tafsir Dinar Dirham Islam
  7. Hadits Dinar Dirham Islam
  8. Fiqih Dinar Dirham Islam
  9. Fiqih Pasar Islam
  10. Fiqih Baitul Mal'
  11. Fiqih Masjid
  12. Fiqih Khilafah Islam


Tarekat dan para guru
Syaikh Shohibul Faroji Azmatkhan adalah Al-Mursyid dari beberapa tarekat sufi.[8]
Syaikh Shohibul Faroji Azmatkhan telah berguru kepada para ulama' dan mursyid yang memiliki sanad keilmuan yang bersambung kepada keilmuan Nabi Muhammad, di antara para gurunya adalah:[9]
  1. Asy-Syaikh As-Sayyid Bahruddin Azmatkhan, guru tarekat, fiqih Syafi'i, tafsir, dan tauhid. Kepada syaikh ini, Syaikh Shohibul Faroji menerima beberapa ijazah sanad kemursyidan dan kepada guru ini pula, ia belajar kitab ansab.
  2. Asy-Syaikh KH. 'Adlan 'Ali Azmatkhan, guru Tahfizhul Qur'an, pendiri Pesantren Walisongo, Cukir, Tebuireng, Jomban). Kepada syaikh ini, Asy-Syaikh Shohibul Faroji menerima ijazah sanad Tahfizhul Qur'an yang bersambung kepada sanad Rasulullah
  3. Asy-Syaikh Yusuf Masyhar, guru Tahfizhul Qur'an, pendiri Pesantren Madrasatul Qur'an, Tebuireng, Jombang). Kepada syaikh ini, Asy-Syaikh Shohibul Faroji menerima ijazah sanad Tahfizhul Qur'an yang bersambung kepada sanad Rasulullah
  4. Asy-Syaikh Marzuki Muslih, guru Nahwu Shorof Balaghah. Kepada syaikh ini, Asy-Syaikh Shohibul Faroji menerima ijazah sanad nahwu-shorof-balaghah.
  5. Prof. KH. Ibrohim Hosen, mantan Ketua Umum MUI. Kepada profesor ini, Syaikh Shohibul Faroji belajar Ushul Fiqih, Qawaidul Fiqhiyyah, dan Fiqih Muqaranah (perbandingan Madzhab), dan mendapatkan sanad keilmuan bidang Ushul fiqih, Qawaidul Fiqhiyyah dan Fiqih Muqaranah
  6. Asy-Syaikh Asy-Syarif As-Sayyid Muhammad bin 'Alwi bin 'Abbas Al-Maliki Al-Hasani, ulama besar Makkah, Saudi 'Arabia. Kepada syaikh ini, Syaikh Shohibul Faroji belajar beberapa ilmu-ilmu hadits dan Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Ketika belajar kepada ulama' ini, ia tinggal di luar ma'had (khorijiy), karena dalam waktu bersamaan ia belajar kepada beberapa ulama lain di lingkungan Masjidil Haram, dan Masjid Nabawi Madinah..........

2 komentar:

  1. assalamu'alaikum.......minta info tentang 'ulama ini... dimana saya bisa menghubunginya....insyaallah...saya ingin belajar kepada beliau..

    BalasHapus
  2. ingin tnya ttg fam azmatkhan, ibu jaka tingkir, apa benar nyai ratu mandoko binti sunan kalijaga ya? soalnya sya pernah nulis juga, tpi kurang yakin,, http://politik.kompasiana.com/2015/01/15/sanggahan-untuk-klaim-mas-kusdiono-ttg-jokowi-keturunan-habib-716978.html

    BalasHapus

Thank You Comments .............